Minggu, 22 Desember 2019

INTERVLAN ROUTING (Router on Stick)


Nama                   : Sri Ayu
NIM                      : 20190910011
Kelas                   : SINFC 2019-01
Mata Kuliah         : Jaringan Komputer
Dosen                  : Bp Iwan Lesmana, S.Kom, M.Kom.

INTERVLAN ROUTING (Router on Stick)
A. Dasar teori


     Satu VLAN adalah satu broadcast domain, sehingga satu buah komputer di sebuah VLAN tidak dapat terkoneksi dengan komputer yang berbeda VLAN. Agar komputer yang berbeda VLAN dapat terkoneksi maka dibutuhkan perangkat layer 3 yaitu router. Persyaratan router yang dapat dipakai untuk routing VLAN adalah router tersebut harus bisa dibuat trunking ke switch. Oleh karena itu, router-nya harus tersedia interface fastethernet, selain itu IOS untuk router tersebut juga harus mendukung trunking. Cirinya adalah interface-nya bisa dibuat subinterface, dan mendukung enkapsulasi ISL serta DOT1Q. 
     Inter-VLAN routing adalah proses mem-forward traffic network dari satu VLAN ke VLAN lain menggunakan router. VLAN diasosiasikan dengan ip subnet yang unik pada network. Konfigurasi subnet akan memfasilitasi proses routing pada lingkungan beberapa VLAN. Ketika kita menggunakan router untuk memfasilitasi inter-VLAN routing, interface pada router dapat dihubungkan dengan VLAN yang berbeda. Setiap device pada VLAN tersebut mengirimkan traffic melalui router untuk mencapai VLAN lain.
     Secara tradisional LAN routing menggunakan router dengan beberapa interface physical. Setiap interface harus dihubungkan dengan network yang berbeda dan dikonfigurasikan dengan subnet yang berbeda. Dalam network tradisional yang menggunakan beberapa VLAN, untuk mensegmentasi network traffic menjadi broadcast domain logical, routing ditunjukkan dengan menghubungkan interface physical router yang berbeda ke port  physical switch yang berbeda pula. Port switch terhubung dengan  router dalam mode  interface port. Setiap router interface kemudian dapat mener
ima traffic dari VLAN yang telah diasosiasikan dengan switch interface yang terhubung, dan traffic dapat di routing ke VLAN lain yang terhubung dengan interface lain. 
     Inter-VLAN routing secara tradisional mengharuskan beberapa interface physical  pada kedua router dan switch. Bagaimanapun juga, tidak semua konfigurasi inter-VLAN routing mengharuskan beberapa physical interface. Beberapa router softwarememperbolehkan konfigurasi router sebagai link trunk. Hal ini membuka kemungkinan terjadinya inter-VLAN routing. Router on a stick adalah salah satu jenis konfigurasi  router yang mana sebuah  interface physical me-routing traffic antara beberapa VLAN pada network.        Router interface dikonfigurasikan untuk beroperasi  sebagai link trunk dan terhubung dengan sebuah port switch dalam mode trunk. 
     Router menunjukkan inter-VLAN routing dengan menerima traffic VLAN yang telah di tag pada interface trunk dari switch dan secara internal me-routing antar VLAN menggunakan sub-interface. Kemudian router akan mem-forwardtraffic VLAN yang di tag menuju VLAN tujuan pada interface physical yang sama. Sub-interface adalah beberapa interface virtualyang diasosiasikan dengan interface physical. Sub-interface ini dikonfigurasikan  dengan software pada router  yang secara independent dikonfigurasikan  dengan ip address dan VLAN untuk beroperasi pada VLAN tertentu. Sub-interface dikonfigurasikan untuk beberapa subnet yang berbeda namun berhubungan dengan VLAN lain yang memfasilitasi routing secara logical sebelum frame data di tag VLAN dan dikirimkan ke physical interface.

B. Desain jaringan

Desain jaringan untuk praktikum interVLAN routing sesuai dengan tampilan berikut ini :


C. Konfigurasi IP pada PC

Detail konfigurasi IP Address untuk tiap PC dan pengaturan port pada switch sesuaikan dengan data berikut:
1. PC0 kita berikan IP 10.10.10.2 dengan subnet mask 255.255.255.0 dan gateway nya 10.10.10.1


2. PC1 kita berikan IP 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0 dan gateway nya 192.168.1.1


3. Untuk switch0 kita atur VLAN nya dengan menambahkan VLAN 10 ADMIN dan VLAN 20 PUBLIC. Kemudian atur setiap port interface nya Fa 0/1 - Fa 0/10 10.10.10.2/255.255.255.0 untuk VLAN ADMIN dan Fa 0/11 - FA 0/20 192.168.1.2/255.255.255.0 untuk VLAN PUBLIC.






D. KONFIGURASI VLAN, SUBINTERFACES DAN IP PADA ROUTER

1. Lakukan konfigurasi Interface pada router dengan menggunakan CLI (Command Line Interface)
Tekan enter kemudian ketikan enable. Setelah itu hidupkan Fa 0/0 yang akan digunakan untuk membuat sub interface untuk VLAN. Berikut perintahnya :
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#exit
Router(config)#exit
Router#


2. Perintah untuk membuat VLAN ADMIN dan VLAN PUBLIC, berikut perintahnya :
Router#vlan database
Router(vlan)#Vlan 10 name ADMIN
Router(vlan)#Vlan 20 name PUBLIC
Router(vlan)#exit
Router#


3. Perintah untuk membuat sub-interface Fa 0/0.10 dan memberi ip address pada sub-interface Fa 0/0.10 untuk vlan 10, berikut perintahnya :
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#exit
Router(config)#exit
Router#


4. Perintah untuk membuat sub-interface Fa 0/0.20 dan memberi ip address pada sub-interface Fa 0/0.20 untuk vlan 20, berikut perintahnya :
Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.20
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#exit
Router(config)#exit
Router#


Sehingga Switch dan Router bisa saling terhubung seperti gambar berikut :


E. UJI COBA HASIL KONFIGURASI

Untuk menampilkan hasil konfigurasi, ketikan perintah sebagai berikut :
Router#show ip route
maka hasilnya adalah sebagai berikut :


Kemudian setelah tampil subnet yang terpakai serta interface Fa0/0.10 Fa0/0.20 terkoneksi, maka selanjutnya adalah melakukan tes koneksi antar menggunakan PC menggunakan perintah Ping pada CMD. 

Maka hasilnya adalah sebagai berikut :
PC0 <=> PC0 (10.10.10.1)
Hasil : "Terkoneksi karena memanggil dirinya sendiri"
PC0 <=> gateway PC0 (10.10.10.1)
Hasil : "Terkoneksi karena masih dalam satu VLAN"


PC0 <=> PC1 (192.168.1.2)
Hasil : "Terkoneksi meskipun berbeda VLAN tetapi bisa terkoneksi melalui perantara ROUTER"
PC0 <=> gateway PC1 (192.168.1.1)
Hasil : "Terkoneksi antar VLAN melalui perantara ROUTER"

TUGAS

  1. Tambahkan sebuahb switch, dan tambahkan dua VLAN yang sama dengan metode VLAN trunking!
  2. Pastikan InterVLAN routing berjalan dengan baik antar tiap VLAN!
  3. Lakukan testing koneksi dengan perintah ping dari PC0!
  4. Analisa hasilnya!
Dari design yang sudah dibuat sebelumnya, kita hanya tinggal menambahkan 2 buah PC dan 1 buah switch yang kemudian dihubungkan sehingga nantinya bisa saling berkomunikasi.


Setelah itu lakukan konfigurasi IP Address pada setiap PC yang baru ditambahkan tadi, untuk IP nya akan saya berikan seperti berikut :
PC2 IP 10.10.10.4 Subnetmask 255.255.255.0 gateway 10.10.10.3
PC3 IP 192.168.1.4 Subnetmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.3



Setelah memberikan IP pada masing-masing PC selanjutnya mengkonfigurasi VLAN pada switch yang baru ditambahkan. Untuk VLAN 10 untuk ADMIN dan VLAN 20 untuk PUBLIC


Setelah mengkonfigurasi VLAN selanjutnya konfigurasi setiap port interface pada switch tersebut sesuai VLAN nya.




Setelah itu konfigurasi subinterface dan IP PC yang baru ditambahkan pada router menggunakan CLI (Command Line Interface). Perintahnya adalah sebagai berikut :

Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip address 10.10.10.3 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#exit
Router(config)#exit
Router#

Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.20
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.3 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shutdown
Router(config-subif)#exit
Router(config)#exit
Router#


Kemidian kita lihat hasil dari konfigurasi dengan perintah :
Router#show ip route
Hasilnya adalah sebagai berikut :


Setelah selesai kita langsung tes koneksi menggunakan Ping dalam CMD dari PC0
PC0 <=> PC2 (10.10.10.4)
Hasil : "Terkoneksi antar VLAN dengan perantara ROUTER"


PC0 <=> PC3 (192.168.1.4)
Hasil : "Terkoneksi antar VLAN dengan perantara ROUTER"


F. PENUTUP

Kesimpulan

          Satu VLAN adalah satu broadcast domain, sehingga satu buah komputer di sebuah VLAN tidak dapat terkoneksi dengan komputer yang berbeda VLAN. Agar komputer yang berbeda VLAN dapat terkoneksi maka dibutuhkan perangkat layer 3 yaitu router. Persyaratan router yang dapat dipakai untuk routing VLAN adalah router tersebut harus bisa dibuat trunking ke switch. Oleh karena itu, router-nya harus tersedia interface fastethernet, selain itu IOS untuk router tersebut juga harus mendukung trunking.
Router on a stick adalah salah satu jenis konfigurasi  router yang mana sebuah  interface physical me-routing traffic antara beberapa VLAN pada network. Router interface dikonfigurasikan untuk beroperasi  sebagai link trunk dan terhubung dengan sebuah port switch dalam mode trunk.


Daftar Pustaka
http://farhannugraha98.blogspot.com/2017/12/praktikum-jaringan-komputer-modul-5.html

PENGENALAN JARINGAN DENGAN ROUTER

Nama                   : Sri Ayu
NIM                      : 20190910011
Kelas                   : SINFC 2019-01
Mata Kuliah         : Jaringan Komputer
Dosen                  : Bp Iwan Lesmana, S.Kom, M.Kom.

PENGENALAN JARINGAN DENGAN ROUTER

A. DASAR TEORI

     1. Pengertian Router

          Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (lapisan jaringan seperti internet protocol) dari stack protocol tujuh lapis OSI.

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubung komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.


     2. Fungsi-Fungsi Router

1. Fungsi utama router yaitu menghubungkan          beberapa jaringan untuk menyampaikan data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain. Namun router berbeda dengan switch, karena switch hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer dan membentuk LAN. Sedangkan router digunakan untuk menghubungkan antar satu LAN dengan LAN yang lainnya.

2. Router juga berfungsi untuk mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang sistem kerjanya seperti Bridge.

3. Router juga berfungsi untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL biasa juga disebut DSL router. Router ini umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan sumber serta alamat tujuan paket tersebut, namun tidak semua router memiliki fungsi yang sama. Router yang memiliki fitur penapisan paket dapat juga disebut sebagai packet - filtering router. Fungsi umum router ini memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang bisa menyebabkan kinerja jaringan melambat.

     3. Jenis Router Dalam Jaringan Komputer

1. Router statis adalah router yang di setting manual oleh administrator sehingga memiliki tabel routing statis

2. Router dinamis adalah router yang mempunyai dan membuat tabel routing dinamis dengan melihat sinyal lalu lintas jaringan dan saling terhubung dengan router yang lainnya.

     4. Cara Kerja Router

          Fungsi utama router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah router memiliki kemampuan routing, artinya router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.

          Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.

Dibawah ini ada ilustrasi cara kerja router dalam jaringan komputer :

                                                                                        Cara kerja router berdasarkan gambar ilustrasi diatas:
1. Ada 2 buah network yang terhubung dengan 1          router.
2. Network sebelah kiri terhubung ke port 1 router =      192.168.1.0, sedangkan network sebelah kanan          terhubung ke port 2 router = 192.155.2.0.
3. Jika komputer B mengirim data ke komputer C,        maka router tidak akan mengirimkan data                  tersebut k network lain. Sama dengan jika                  komputer E mengirimkan data ke komputer F            dan berbagai pola dalam satu network.
4. namun, jika komputer E mengirimkan data ke            komputer B, maka router akan mengirimkan data      tersebut ke komputer B melalui jaringan lain              (network 2 menuju network 1).

B. PERCOBAAN

     1. Desain Jaringan

Tambahkan satu buah router 1841 dan dua buah PC, sehingga sesuai dengan diagram jaringan berikut ini :

     2. IP Addressing Pada PC

Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada tabel berikut :

NO
NODE
IP Address
Netmask
Gateway
1
PC0/Fa0
192.168.0.2
255.255.255.0
192.168.0.1
2
PC1/Fa0
192.168.1.2
255.255.255.0
192.168.1.1



 

          Setelah dilakukan ip addressing maka selanjutnya adalah melakukan tes koneksi menggunakan tool ping maka hasilnya adalah request time out atau belum terkoneksi karena pada router belum dilakukan konfigurasi IP nya.

     3. IP Addressing Pada Router (Dengan CLI)

Lakukan konfigurasi ip address pada router sesuai dengan informasi pada tabel berikut :

NO
Interface
IP Address
Netmask
1
Fa0/0
192.168.0.1
255.255.255.0
2
Fa0/1
192.168.1.1
255.255.255.0


Perintah CLI untuk menambahkan IP address di router FastEthernet0/0

Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#


Perintah CLI untuk menambahkan IP Address do router FastEthernet0/1

Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#


Setelah semuanya sudah diatur konfigurasinya, maka semua PC dan Router akan saling terhubung dengan tanda pada indikator PC dan Router akan berwarna hijau

Lakukan testing koneksi dengan menggunakan tool ping dari PC0 ke tiap IP Address gateway dan PC1.

PC0 <=> PC0
PC0 <=> Gateway 192.168.0.1
PC0 <=> Gateway 192.168.1.1
PC0 <=> PC1


PC0 <=> PC0 : Dapat berkomunikasi karena memanggil dirinya sendiri
PC0 <=> Gateway 192.168.0.1 : Dapat berkomunikasi denga gateway router


PC0 <=> Gateway 192.168.1.1 : Dapat berkomunikasi dengan gateway PC lain melalui router
PC0 <=> PC1 : Dapat berkomunikasi antar PC melalui router.


     4. Latihan Dan Tugas

1. Mengganti Hostname Router

Berikut ini contoh langkah untuk mengganti hostname router dengan nama uniku :

Router#configure terminal
Router(config)#hostname UNIKU
UNIKU(config)#exit
UNIKU#


2. Melihat Konfigurasi Yang Sedang Berjalan

untuk melihat hasil konfigurasi pada router yang sudah kita lakukan, bisa diketahui dengan melihat isi dari file konfigurasi pada router. Perintahnya adalah :

UNIKU#show running-config



3. Menyimpan Hasil Konfigurasi Router

Konfigurasi yang sudah kita terapkan dirouter tersimpan sementara di RAM router tersebut, sehingga ketika router di reboot/restart maka konfigurasi tersebut akan hilang. Supaya konfigurasi bisa selalu otomatis diterapkan ketika router dinyalakan maka konfigurasi harus disimpan dimemory/startup-config. Berikut adalah perintah untuk menyimpan konfigurasi secara permanen pada router :

UNIKU#
UNIKU#copy running-config startup-config

C. Penutup

Kesimpulan

          Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (lapisan jaringan seperti internet protocol) dari stack protocol tujuh lapis OSI.

          Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubung komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.


DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Nama                   : Sri Ayu NIM                     : 20190910011 Kelas                    : SINFC 2019-01 Mata Kuliah  ...