Nama : Sri Ayu
NIM : 20190910011
Kelas : SINFC 2019-01
Mata Kuliah : Jaringan Komputer
Dosen : Bp Iwan Lesmana, S.Kom, M.Kom.
A. DASAR TEORI
1. Pengertian Routing Static
Routing static adalah jenis routing yang dilakukan
admin/pengelola jaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang
dituju secara manual.
Ciri-ciri routing static
adalah sebagai berikut:
- Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
- Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
- Biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
2. Cara kerja routing statis
Cara kerja routing static ada 3 bagian yaitu:
Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
Cara kerja routing static ada 3 bagian yaitu:
Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
- Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
- Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.
- Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:
2. Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
3. Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
4. Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router
3. Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
4. Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router
3. Keuntungan menggunakan Routing static
- Meringankan kinerja processor router
- Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
- Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
- Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik
4. Kerugian Menggunakan routing static
- Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
- Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
- Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
- Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
B. PERCOBAAN
1. Router Assembling
< > Tambahkan Router-PT-Empty pada lembar kerja
Karena pada praktikum kali ini kita akan menggunakan router yang masih kosong (belum ditambahkan interface). Untuk menambahkan atau mengurangi interface pada tiap alat yang ada di simulator cisco packet tracer, maka langkah yang harus dilakukan adalah :
- Matikan alat dengan mengklik tombol power off
- Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface FastEthernet (CFE) ke slot 1 untuk koneksi jaringan LAN
- Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface Gigabits Fiber (CGE) ke slot 2 yang akan digunakan untuk koneksi / UPLINK antar router.
- Lakukan hal yang sama di router PT Empty yang kedua, sehingga hasilnya sesuai dengan desain jaringan pada modul 7.
2. Desain Jaringan
Untuk praktikum percobaan static routing, diagram jaringan yang di buat disesuaikan dengan tampilan berikut ini:
Tampak dari gambar diatas, terdapat 3 buah router yang akan menghubungkan 3 jaringan yaitu Network Kuningan, Network UPLINK, dan Network Cirebon. Dimana Network Kuningan dan Cirebon diwakili oleh dua buah PC.
3. Konfigurasi IP Address
Konfigurasi IP Addressing pada PC
Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada tabel berikut:
NO
|
NODE
|
IP Address
|
Netmask
|
Gateway
|
1
|
PCKuningan/Fa0
|
172.17.1.2
|
255.255.255.0
|
172.17.1.1
|
2
|
PCCirebon/Fa0
|
10.20.30.2
|
255.255.255.0
|
10.20.30.1
|
Penyetingan IP Address PC Kuningan
Penyetingan IP Address PCKuningan
Testing dengan menggunakan tool ping pada
PC Kuningan <=> PC Cirebon (loss connection, karena belum ada settingan bagian router)
PC Kuningan <=> Gateway Kuningan (loss connection, karena belum ada settingan bagian router)
PC Cirebon <=> Gateway Kuningan (loss connection, karena belum ada settingan bagian router)
IP Addressing pada Router (dengan CLI)
Lakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan sesuai dengan informasi tabel berikut:
Router Kuningan
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
172.17.1.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0
|
192.168.1.1
|
255.255.255.252
|
Perintah CLI untuk menambahkan IP Address di Router FastEthernet 0/0
Route#
Route#configure terminal
Route(config)#interface fastEthernet 0/0
Route(config-if)#ip address 172.17.1.1 255.255.255.0
Route(config-if)#no shutdown
Route(config-if)#exit
Route(config)#exit
Route#
|
Perintah CLI untuk menambahkan IP Address di Router GigabitEthernet 1/0
Route#
Route#configure terminal
Route(config)#interface gigabitEthernet 1/0
Route(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
Route(config-if)#no shutdown
Route(config-if)#exit
Route(config)#exit
Route#
|
Lakukan hal yang sama pada router Cirebon sesuai dengan informasi pada tabel berikut :
Router Cirebon
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
10.20.30.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0
|
192.168.1.2
|
255.255.255.252
|
Perintah CLI untuk menambahkan IP Address di Router FastEthernet 0/0
Route#
Route#configure terminal
Route(config)#interface fastEthernet 0/0
Route(config-if)#ip address 10.20.30.1 255.255.255.0
Route(config-if)#no shutdown
Route(config-if)#exit
Route(config)#exit
Route#
|
Perintah CLI untuk menambahkan IP Address di Router GigabitEthernet 1/0
Route#
Route#configure terminal
Route(config)#interface gigabitEthernet 1/0
Route(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
Route(config-if)#no shutdown
Route(config-if)#exit
Route(config)#exit
Route#
|
Simpan konfigurasi pada tiap router ke starup-config
Route#copy run start
|
4. Menambahkan Static Routing Pada Tiap Router
Tampilkan informasi routing table pada tiap router dengan perintah:
Route#show ip route
|
Maka seharusnya akan muncul informasi seperti tampilan berikut :
Informasi routing Kuningan
Informasi routing Cirebon
Analisa hasil tampilan :
Pada routing table router Kuningan hanya terdapat network Kuningan, net link dan belum terdapat network Cirebon. Begitu pula hasil informasi routing table pada routing Cirebon hanya terdapat network Cirebon, net link dan belum ada network Kuningan.
Seharusnya komunikasi antara net Kuningan dan net Cirebon belum bisa terjalin. Dapat terlihat dari pengetesin ping pada tiap PC.
PC0 netKuningan > Router Kuningan
PC0 netKuningan > Router Cirebon
PC0 netKuningan > PC1 netCirebon
PC1 netCirebon > Router Kuningan
Kesimpulan hasil testing dengan menggunakan command ping pada tiap PC. Komunikasi antara network Kuningan dan network Cirebon belum bisa dilakukan. Meskipun komunikasi antara tiap PC / Network ke tiap gateway sudah bisa dilakukan. Berdasarkan hasil informasi routing tabel pada tiap router dan kesimpulan tersebut diatas maka harus di lakukan adalah menambahkan static routing untuk menambahkan alamat network yang belum ada di tabel routing yaitu :
- Network Cirebon 10.20.30.0/24 tambahkan ke routing tabel router Kuningan
- Network Kuningan 172.17.1.0/24 tambahkan ke routing tabel routerCirebon
Tambahkan alamat network Cirebon ke routing tabel Kuningan dengan perintah:
KUNINGAN#
KUNINGAN#configure terminal
KUNINGAN(config)#ip router 10.20.30.0 255.255.255.0 192.168.1.2
KUNINGAN(config)#exit
KUNINGAN#show ip route
|
Informasi routing tabel di router Kuningan akan sesuai dengan tampilan berikut
Jika semua alamat network sudah ada di routing tabel, seharusnya komunikasi antara network Kuningan dengan network Cirebon sudah bisa dilakukan. Maka dibuktikan dengan menggunakan tool pink dari PC Kuningan dan dari PC Cirebon.
Ping dari PC Kuningan
Ping dari PC Cirebon
Tugas
1. Tambahkan sebuah network baru dengan nama Majalengka
- Tambah satu buah router dan satu buah PC untuk MAJALENGKA
- Untuk semua router KUNINGAN, CIREBON, dan MAJALENGKA, tambahkan interface GigabitEthernet, menjadi dua buah
- Dan sambungkan sehingga menjadi gambar berikut:
2. Tambahkan informasi routing dengan static pada tiap router.
Konfigurasi IP Addressing pada PC MAJALENGKA
Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada tabel berikut:
NO
|
NODE
|
IP Address
|
Netmask
|
Gateway
|
1
|
PCMajalengka/Fa0
|
192.10.10.2
|
255.255.255.0
|
192.10.10.1
|
IP Addressing pada Router
Lakukan konfigurasi IP address pada router Majalengka sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Majalengka
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
172.17.1.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0
|
192.168.2.2
|
255.255.255.252
| |
Gig2/0
|
192.168.3.1
|
255.255.255.252
|
Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Kuningan
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
172.17.1.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0
|
192.168.1.1
|
255.255.255.252
| |
Gig2/0
|
192.168.3.2
|
255.255.255.252
|
Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Majalengka
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
172.17.1.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0
|
192.168.1.1
|
255.255.255.252
| |
Gig2/0
|
192.168.2.1
|
255.255.255.252
|
Setting Alamat Network
Tambahkan alamat network Kuningan dan Cirebon ke routing tabel Majalengka, dengan settingan berikut :
Network Kuningan
Network Cirebon
Tambahkan alamat network Majalengka ke routing tabel Kuningan, dengan settingan berikut :
Tambahkan alamat network Majalengka ke routing tabel Cirebon, dengan settingan berikut :
Kesimpulan
Router dapat menghubungkan 2 jaringan atau lebih untuk menyalurkan data informasi dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Dalam proses penyaluran sinyal data informasi tadi, perangkat baik yang menerima atau yang mengirim harus terkoneksi dengan internet.
DAFTAR PUSTAKA
MODUL PEMBELAJARAN JARINGAN KOMPUTER 2019